Menurut saya orang - orang di Indonesia harus berhenti dari ketergantungan mereka terhadap negara lain caranya dengan meningkatkan kualitas perekonomian karena menurut saya apabila perekonomian kita kuat maka akan berdampak terhadap sektor lainya baik politik, lingkungan, pendidikan, dll serta bisa melepas Indonesia dari utang - utang luar negeri dan juga Indonesia bisa mengolah sumber daya alamnya sendiri dan tidak dibodohi oleh negara lain. Indonesia juga harus lebih menjunjung tinggi pendidikan karena sesungguhnya pendidikan ini juga penting dalam pembangunan Indonesia untuk bisa menjadi negara yang lebih maju serta meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang politik supaya contohnya dalam pemilihan penting seperti pemilihan presiden dan wakil presiden bisa lebih mengetahui bagaimana menyaring calon presiden dan wakil presiden yang berkualitas yang bisa membawa Indonesia bisa menjadi negara yang lebih maju dan lebih baik dari sekarang.
Untuk mendukung ekonomi ini beberapa perlakuan-perlakuan solusi untuk tidak menggantungkan pembangunan pada utang luar negeri yaitu :
Pertama, Meningkatkan daya beli masyarakat, yakni melalui
pemberdayaan ekonomi pedesaan dan pemberian modal usaha kecil seluasnya. Dengan
peningkatan daya beli masyarakat ini membuat barang-barang hasil buatan dalam
negeri terjual habis tentu akan memberikan peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Apalagi yang terjual dan laku terbeli itu yaitu produk hasil
ekonomi pedesaaan dan usaha kecil, tentu akan membuat perkembangan yang
signifikan bagi kemajuan usaha pedesaan dan usaha kecil sehingga mampu bersaing
perusahaan besar milik swasta. Keuntungan lain dari peningkatan daya beli
masyarakat yaitu perputaran uang akan lebih banyak terdapat di dalam negeri
sehingga uang ini akan menambah pendapatan negara dengan pajak.
Kedua, meningkatkan pajak secara progresif terhadap barang
mewah dan impor. Realitas yang ada saat ini pemerintah mengambil pajak barang
mewah.
Ketiga, Konsep pembangunan yang berkesinambungan, berlanjut
dan mengarah pada satu titik maksimalisasi kekuatan ekonomi nasional,
melepaskan secara bertahap ketergantungan utang luar negeri. Telah di jelaskan
pada awal prinsip pembangunan yang diusung Orde Baru yakni mengutang untuk
pembangungan, sekarang saatnya membangun Indonesia dari keringat peluh yang
dihasilkan diri sendiri Indonesia walaupun harus bertahap sesuai dengan
pendapatan yang diraih. Jangan asal cepat-cepat membangun negeri sehingga kita
selalu bertumpu pada utang / Investasi luar negeri tapi membangun negeri perlu
proses sehingga dibutuhkan sikap sabar yang tinggi pemerintah untuk membangun negeri.
Masyarakat sebagai rakyat harus mendukung setiap tindakan pemerintah yang
benar.
Keempat, menggalakan kebanggaan akan produksi dalam negeri,
meningkatkan kemauan dan kemampuan ekspor produk unggulan dan membina jiwa
kewirausahaan masyarakat. Hal yang memprihatinkan dengan televisi atau surat
kabar di negeri ini yakni banyaknya iklan swasta produk luar negeri berkembang
di dalam negeri, sadar atau tidak iklan-iklan ini mempengaruhi pergaulan
masyarakat di negeri ini, Para remaja lebih suka makanan produk luar negeri
daripada produk-produk dalam negeri seperti kacang rebus, ketela godok.
Sehingga hasil jual lebih banyak keluar daripada ke dalam negeri. Padahal dari
segi kandungan zat makanan tradisional inilah lebih banyak di banding produk
luar negeri. Negeri ini kaya akan Sumber daya alam unggulan sehingga bila kita
manfaatkan secara maksimal maka akan memberikan devisa negara, akhir-akhir ini
negeri kita mampu dengan “swasembada pangan” mengapa kita tidak swasembada
kehutanan, pertambangan atau seterusnya. Permasalahan yang ada adalah
terkendala dana dan teknologi peraalatan, sebenarnya ini dapat disiasati dengan
memanfaatkan dana terbatas dan peralatan kurang itu untuk mendukung produksi
hasil pada potensi yang sangat besar.
Kelima, mengembangkan sumber daya manusia berkualitas dan
menempatkan kesejateraan yang berkeadilan dan merata sebagai landasan
penyusunan operasionalisasi pembangunan ekonomi. Pepatah ada yang bilang “
orang yang bodoh dekat dengan kemiskinan” ini tentu sesuai dengan realitas yang
ada di Indonesia, banyak anak kecil di kolong-kolong jembatan dan Perhentian
lampu merah tidak bersekolah malah mencari nafkah membantu orang tua-nya.
Ditambah lagi dengan harga pendidikan Indonesia yang mahal tentu akan menambah
daftar panjang orang-orang bodoh baru yang akan bernasib sama. Padahal negara
kita akan menghadapi perdagangan bebas sungguh sangat ironi bila negara kita
hanya bergantung dengan bangsa lain. Bila kita cermati dengan tingkat
pendidikan tinggi rata-rata penduduknya akan memberikan penghasilan yang besar
bagi penduduk akan memperkuat ekonomi nasional melalui pengurangan tenaga kerja
luar negeri. Bila kesejateraan penduduk besar tentu akan memberikan pajak
sangat besar sehingga negeri ini memperoleh pendapatan yang besar.